Cinta Manusia-Manusia Langit

Cinta adalah karunia Allah. Bahkan Allah menciptakan alam semesta ini karena cintaNya. Karenanya ALAM DAN DUNIA INI ADALAH LAUTAN CINTA. Kekuatannya mampu meluluhlantahkan arogansi diri dan kerendahan materi. Maka bukan tanpa alasan seorang Saini KM menuliskan bait-bait terakhirnya dalam puisi Burung Hijau :

Saat kamu tengadah dan dengan tersipu berkata:
'Memang', yang terbaik dari diri kita layak disatukan.
Saya pun mabuk karena manis buah berkah, dan melihat:
Malaikat menghapus batas antara dunia dan akhirat.

Ibnu Qoyyim Al jauziyah pernah berkata tentang arti sebuah cinta : 'Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; membatasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka batasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.'

Kenyataannya, SEJARAH ISLAM MENCATAT KISAH-KISAH CINTA MANUSIA-MANUSIA LANGIT DENGAN TINTA EMAS DALAM LEMBARAN-LEMBARAN SEJARAH PERADABAN. Sebuah sejarah yang mengartikan cinta bukanlah utopia dan angan-angan kosong belaka dalam ebuah potret realita.
  • Tak apalah meregang nyawa bagi seorang Hisyam bin 'eAsh takkala mendengar seorang saudaranya merintih kehausan dalam peperangan Yarmuk, memberikan air miliknya sementara bibir bejana hampir menyentuh bibirnya. Atau indahnya ungkapan yang diberikan seorang sahabat yang mencintai sahabatnya karena Rabb-Nya. Atau seorang Rasul yang memanggil umatnya takkala sakaratul maut menyapa dirinya. Teringat episode cantik dalam sejarah seorang wanita yang rela menukar cinta dan hatinya dengan Islam sebagai maharnya. Takkala Rumaisha binti Milhan dengan suara lantang menjawab pinangan Abu Tholhah, seorang terpandang, kaya raya, dermawan dan ksatria 'Kusaksikan kepada anda, hai Abu Tholhah, kusaksikan kepada Allah dan Rasul Nya, sesungguhnya jika engkau Islam, aku rela engkau menjadi suamiku tanpa emas dan perak. Cukuplah Islam itu menjadi mahar bagiku !' Akhirnya tinta emas sejarah mencatatnya sebagai seorang ummu Sulaim yang mendidik anaknya, Anas bin Malik dan dirinya sebagai perawi hadits Rasulullah sementara suaminya menjadi mujahid dalam sejarah Islam. Melagu hati Sayyid Qutb dalam nada angan akan sebuah keinginan. Lompatan jiwanya melebihi energi yang ada. Baginya kehidupan dunia bukanlah segalanya. Ia belokkan gelora yang ada hanya pada pencipta-Nya yang dengannya syahid menjadi pilihan hidupnya. Tiada mengapa tanpa wanita.
  • Gejolak gelora percintaan Rabiah dengan Rabbnya mengajarkan keikhlasan akan sebuah arti penghambaan. Tak sanggup rasanya mengikutinya yang mengharap Ridho-Nya sekalipun neraka menjadi pilihan akhir tempat tinggalnya.
  • Lain pula kisah sang Kekasih Allah, Nabiyullah Ibrahim 'Alaihissalam. Sebuah kisah yang menggoreskan samudra hikmah kehidupan bagi manusia yang mengedepankan ketundukan dan kepasrahan yang terbalut cinta daripada darah daging sendiri untuk menjadi persembahan.

Adakah CINTA YANG MASIH ADA DI HATI KITA MENYAMAI ATAU BAHKAN MELEBIHI CINTA MEREKA TERHADAP APA YANG MEREKA CINTAI? Jika tidak, lantas APA YANG MEMBUAT KITA MEMBUSUNGKAN DADA DAN MENGKLAIM SEBAGAI PECINTA SEJATI HANYA LANTARAN BUNGA-BUNGA KATA TANPA MAKNA REALITA YANG KITA LONTARKAN?

Diri KITA SERINGKALI MENCARI PEMBENARAN (APOLOGI) ATAS KETIDAKMAMPUAN DAN KETIDAKBERDAYAAN DALAM MENGAKUI SEGALA KELEMAHAN YANG KITA MILIKI. Jika cinta yang mereka hadirkan dapat begitu mempesona bukan hanya karena mereka para sahabat dan shabiyah atau para Nabi dan Rasul. Perlu diingat, mereka juga adalah manusia yang mempunyai keinginan dan kecenderungan sebagaimana manusia biasa. Artinya kecintaan mereka dapat kita duplikasikan pada diri kita.

Lihatlah bagaimana SEJARAH MENCATAT KEMBALI ARTI SEBUAH CINTA ANAK MANUSIA DALAM AKHIR HAYATNYA, sebuah cinta yang dihadirkan oleh mujaddid akhir zaman, Hasan Al Banna yang mendahulukan iparnya Abdul Karim Mansur untuk diberi pertolongan justru pada saat tujuh peluru masih bersarang ditubuhnya...

Ibnu Taimiyah berkata, 'MENCINTAI APA YANG DICINTAI KEKASIH ADALAH KESEMPURNAAN DARI CINTA PADA KEKASIH.' Teori ini bukanlah teori belaka. Teori ini merupakan SEBUAH KONSEKUENSI LOGIS DARI SEBUAH CINTA. Segala daya dan upaya akan menjadi tak berharga jika ia dapat menjadi serupa. Hal ini berlaku kebalikannya. MEMBENCI APA SAJA YANG DIBENCI KEKASIH ADALAH KESEMPURNAAN DARI CINTA PADA KEKASIH. Amboi, indahnya jika semua itu dilandasi atas kecintaan kepada Rabb-Nya. Dan menundukkan kecintaan lainnya karena ia hanyalah kenikmatan sesaat.

Sesungguhnya siapakah kita ini kekasihku?
Hanya setitik debu melekat di bintang mati.
Menggeliat sejenak karena embun dan matahari:
Hanya sedetik dalam hitungan tahun cahaya.

(Saini KM)

Jika saja Sapardi mengungkapkan kekuatan keinginan cintanya dengan bait-baitnya :

Aku ingin,
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(Sapardi Dj. D),
maka ISLAM MENGAJARKAN INDAHNYA CINTA DALAM UNTAIAN DO'A :

' Ya Alloh, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu. Telah berjumpa dalam taat pada-Mu. Telah bersatu dalam da'wah pada-Mu. Telah terpadu dalam membela syari'at-Mu. Kokohkanlah, Ya Allah ikatannya, kekalkan cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal pada-Mu. Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong...'

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Cinta Manusia-Manusia Langit"

  1. Doa rabithah emang "dualem" banget..

    ReplyDelete
  2. cinta...
    cinta adalah kejujuran, ketulusan dan kesetiaan.
    Dan cinta semestinya berhulu iman, bermuara taqwa&kebersihan jiwa...
    Smoga kita mampu menjadi pecinta yang mencintai apa yang dicintai Kekasih(Allah)...
    karena pecinta yang mencintai apa yang dicintai Kekasih adalah kekasih

    ReplyDelete
  3. If there is something better than being loved,
    It is LOVING.
    (Jika ada sesuatu yang lebih baik dari dicintai, maka itu adalah mencintai)
    Tiada kata seindah do'a, Tiada aktivitas hati SEINDAH bermunajat dalam cinta tertinggi untukNYA.

    ReplyDelete
  4. Aku ingin mecintaimu,
    Tapi cintaku padaNYA mebuatku harus memilih
    kau atau DIA
    Aku merindukanmu,
    tapi rinduku padaNYA membuatku menyerah
    DIA tidak ingin ada kerinduan dihatiku
    kecuali untukNYA
    Aku tidak ingin kehilanganmu,
    tapi memilihmu hanya akan membuatku kehilanganNYA
    Aku ingin selalu ada disisimu,
    tapi bersamaNYA jauh lebih sempurna
    Aku tidak ingin DIA cemburu
    karena tidak akan pernah bisa
    ada dua cinta didalam satu hati

    (it's not for you, cuma puisi dari seorang kekasih yang menemukan cinta sejati)

    ReplyDelete
  5. ati-ati...jaga hati...
    jagalah hati....
    lentera hidup ini..
    jagalah hati...
    cahaya Illahi...
    jagalah hati dari yang tak perlu di cintai...
    jagalah hati... dari hal yang bikin basi...
    :)

    ReplyDelete
  6. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Islami Dakwah

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

    ReplyDelete

Sahabat... semua ide punya cacat, tapi dengan pendapat dari mu, ide itu akan semakin sempurna :
Ayo sempurnakan ide agar dia jadi kenyataan,Demi PERUBAHAN!!!!