DAKWAH UMUM DI KAMPUS

Setelah memahami bab ini diharapkan para aktifis dakwah kampus mengenal kondisi medan dakwahnya serta terdorong untuk meningkatkan aktifitas dakwah

Dakwah adalah menyeru manusia ke jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik sehingga mereka yang didakwahi itu mengingkari segala bentuk pengabdian kepada selain Allah dan mengimani Allah dan mereka keluar dari kegelapan sistem hidup jahiliyyah menuju kepada terangnya jalan Islam.



Pengertian “menyeru kepada jalan Allah” menunjukkan tingginya nilai kegiatan dakwah “Dakwah” merupakan suatu risalah Ilahiyyah yang terpuji dan mulia. Para penyeru ke jalan Allah tentu merupakan manusia pilihan Allah yang disayangi-Nya. Mereka merupakan aparat-Nya untuk menyampaikan hidayah dan bimbingan Allah. Firman Allah:
Siapakah yang lebih baik perkatannyan dari orang yang menyeru ke jalan Allah dan berkata, “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (Islam)”. (QS Al Fushshilat 33).

Rasulullah bersabda:
Dan seandainya Allah menunjuki sebab engkau, maka itu lebih baik baik dirimu dari pada dunia dan segala isinya. (HR Bukhori Muslim)

Barangsiapa menunjukkan pada kebaikan maka dia mendapat pahala sesuai dengan yang diperoleh orang yang melakukannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR Muslim)

Barangsiapa memberi contoh yang baik, maka ia memperoleh pahala seperti orang yang mengikutinya (HR Ahmad dan lainnya)

Tak ada kegiatan yang lebih mulia dan tugas yang lebih utama dihadapan Allah dari berdakwah ke jalan-Nya. Bukankah dengan dakwah ini kita melanjutkan Risalah Rasulullah Sallalahu Alaihi Wa Sallam, manusia yang paling mulia dan dicintai Allah?

Berdakwah di kampus merupakan bagian integral dari dakwah secara umum. Ia tidak berbeda dengan dakwah kepada manusia lain, hanya obyek dakwahnya memiliki ciri khas tersendiri, yaitu orang-orang terpelajar atau mereka yang mengaku sebagai intelektual atau calon-calon intelektual. Maka tujuan dakwah di kampus ini adalah mengajak para pelajar, mahasiswa dan dosen untuk mengenal Allah, Rasul dan Islam, dengan cara bijaksana dan pelajaran yang baik sehingga mereka beriman dengan keesaan Alllah, kelanjutan risalah, dan kebenaran Islam.

Metode yang baik dan bijaksana dalam dakwah di kampus adalah metode yang dapat diterima oleh obyek dakwah kampus pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen; dengan tidak menyalahi sunnah Rasulullah. Pelajar dan mahasiswa akan lebih mudah diajak mengenal Allah, Rasul, dan Islam melalui hal-hal yang akrab dan mereka geluti sehari-hari. Pendekatan keilmuan akan sangat membantu keberhasilan dakwah ini. Namun, menyentuh sisi fitrah lebih penting lagi karena obyek dakwah disini umumnya sangat kering dari unsur ruhiyah serta merindukan hidupnya fitrah mereka sebagai manusia yang tengah mencari bentuk pribadi dan jatidiri.

Sasaran dan target dakwah kampus sama saja dengan sasaran dan target dakwah secara umum. Hanya perlu disadari, masyarakat kampus akan menjalani suatu masa yang tertentu di kampusnya msing-masing. Mereka mempunyai kesempatan terbatas di samping selalu digeluti oleh masalah-masalah studi. Jadi pendekatan dakwah yang menyeluruh ini hendaknya mempertimbangkan faktor tersebut. Kesempatan mereka berada di kampus merupakan peluang yang mahal bagi pembinaan, karena kondisinya sangat sesuai untuk penumbuhan berbagai macam kafaah yang diperlukan oleh gerakan dakwah.

Dari itu dakwah umum di kampus hendaknya mengambil batasan yang jelas dalam sasaran dan target yang hendak dicapai. Yang terpokok adalah aktifis dakwah kampus berhasil menyajikan Islam sebagai kebutuhan fitrah insaniyah mereka sekaligus memberikan wawasan tentang integralitas Islam serta peranan mereka dalam kebangkitan Ummat Islam.

Urgensi Dakwah Umum di Kampus
Dengan tumbuh suburnya berbagai kegiatan umum di kampus, kampus akan tampil sebagai pelopor kegiatan Islam. Hal ini membangkitkan elemen-elemen masyarakat lain untuk ikut terlibat berpartisipasi sehingga opini Islam di kalangan masyarakat akan mudah terbentuk.

Karena itu, dakwah Islam perlu menampilkan kegiatan-kegiatan yang diterima secara umum dan menjadi wahana bagi pengembangan kepribadian para pelajar, mahasiswa, dan dosen muslim di kampus. Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya telah berlangsung tetapi masih belum sepenuhnya diwarnai dengan Islam atau dikendalikan oleh kita. Ironisnya kegiatan-kegiatan tersebut tidak jarang dikendalikan oleh orang-orang yang jauh dari ajaran Islam.

Kampus itu merupakan mercusuar masyarakat di satu negeri, karena memberi dampak sosial yang cukup berarti… Dari itu, kita perlu mempertahankan kesinambungan peranan kampus untuk mendukung aktifitas dakwah secara umum. Sehingga bilamana diperlukan, gerakan dakwah dapat menggerakkan para mahasiswa dan pelajar untuk memberi dukungan bagi aktifitas-aktifitasnya dalam rangka mebentuk opini Islam di masyarakat.

Faktor ini kini dirasa semakin kurang mendapat perhatian. Bahkan ada kecenderungan para aktifis dakwah kampus untuk meninggalkan dakwah aamah di kampusnya dan berorientasi pada dakwah takwiniyah semata. Padahal sebuah gerakan dakwah yang baik akan mampu menguasai seluruh aspek kegiatan Islam secara bertahap dan seimbang sehingga kelak dapat menggerakkan berbagai lapisan masyarakat.

Kondisi Kampus Sebagai Medan Dakwah
Kampus adalah lahan yang subur untuk manuver dakwah Islam. Ia berbeda dengan perkantoran, pabrik, pasar, dan lain-lain. Orang-orang yang datang ke kampus memang telah siap untuk menuntut ilmu dan mengembangkan penalarannya. Mereka bersikap terbuka dan kritis terhadap perubahan yang datang.

Namun satu hal yang perlu diingat, dewasa ini, masyarakat kampus umumnya tidak dididik untuk memahami Islam dengan benar, juga tidak dengan metode yang Islami, meskipun kampus tersebut dibuat oleh kaum muslimin (Perguruan Tinggi Islam).

Akibatnya masyarakat kampus memiliki kondisi khas yang merupakan korban pola pendidikan jahiliyyah yang bertumpu pada beberapa segi:

1. Sikap berpikir ilmiah yang cenderung sekuler.
2. Kebebasan berpendapat yang menafikan nilai-nilai wahyu.
3. Kegiatan pendidikan (co education) yang melanggar akhlak.
4. Kegiatan ekstra kurikuler yang laghwi (tidak bermanfaat ukhrowi)

Hal ini menjadikan masyarakat kampus kering dari nilai-nilai Islam. Mereka yang berminat untuk memperbaiki diri dan kepribadiannya mencari-cari berbagai jalan. Di saat seperti ini masuklah berbagai harokah haddamah (gerakan yang menghancurkan) ke dalam kampus sehingga menjadikan kampus sebagai arena utama mencari kader.

Masyarakat kampus adalah sasaran utama ghazwul fikri yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Boleh dikatakan, tiada kampus yang sunyi dari upaya-upaya tasykik, tasywih, tadzwib, dan tafkir. Orang-orang Nasrani sengaja memasukkan berbagai jenis kesenangan dan hiburan yang digandrungi para pemuda. Mereka mengupayakan masyarakat kampus lalai dan jauh dari ajaran Islam. Mereka tidak segan-segan mempopulerkan berbagai acara sekuler dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Berbagai organisasi kemahasiswaan diwarnai oleh sekularisme sebagai hasil masukan pemikiran Yahudi dan Nasrani. Organisasi mantel Yahudi seperti Rotary dan Lion juga telah mnyebar di kampus-kampus.

Kita lihat berbagai jenis dakwah Islam mulai menempati tempat yang subur di kampus. Gerakan yang bersifat Juz’i pun mendapat tempat di hati masyarakat kampus, bahkan berkembang khususnya di kampus-kampus sekolah negeri.

Saat ini, kelompok mahasiswa sekuler masih cukup dominan di kampus-kampus. Mereka ini menganggap diri netral dan tidak berpihak pada satu golongan tertentu. Padahal keadaan mereka jelas merupakan pengaruh dari rancangan zionisme dan missionaris internasional. Jumlah mereka di berbagai kampus biasanya mayoritas. Lebih dari itu, mereka inilah yang biasanya menguasai kelembagaan-kelembagaan kampus sehingga berbagai kegiatan kampus berwarna sekuler.

Studi tentang medan dakwah kampus terkait dengan unsur-unsur berikut ini:
1. Peraturan yang berlaku di kampus

* Keputusan pemerintah tentang lembaga-lembaga kampus
* Keputusan Mendikbud tentang kurikulum
* Keputusan pimpinan tentang peraturan-peraturan otoritas kampus masing-masing

2. Suasana ilmiah yang dibentuk kampus tersebut

* Perpustakaan
* Laboratorium
* Studio

3. Suasana lingkungan kampus

* Pemondokan (asrama, tempat kost, kontrak rumah, dsb-nya)
* Sarana-sarana ibadah (mesjid, gereja, pura, dsb-nya)
* Sarana-sarana hiburan dan olahraga (diskotik, stadion/lapangan olahraga, bilayard, video game/play station, bioskop, dsb-nya)

4. Kecenderungan umum para pengajar beserta karyawan-karyawan di kampus tersebut
5. Kecenderungan mahasiswa atau pelajarnya

* Kecenderungan pada kegiatan fisik
* Kecenderungan pada kegiatan seni
* Kecenderungan pada kegiatan ilmiah
* Kecenderungan pada kegiatan sosial
* Kecenderungan pada kegiatan kerohanian


Maka para mahasiswa di kampus dalam pandangannya terhadap Islam dapat kita golongkan dalam:

1. Mereka yang antipati terhadap ajaran Islam (non Islam, sekuler, nasionalis)
2. Mereka yang tidak perduli terhadap ajaran Islam (floating mass)
3. Mereka yang menaruh minat terhadap Islam tetapi belum menemukan jalan
4. Mereka yang sangat antusias terhadap Islam tetapi mengambil jalan yang salah
5. Mereka yang terlibat dengan dakwah Islam di kampus

Ditinjau dari sisi dakwah, kondisi kampus dewasa ini sangat memprihatinkan. Termasuk di sekolah atau universitas yang berlabelkan Islam. Langkah penyelamatan hendaknya segera dilakukan untuk kejayaan Islam wal muslimin.

Sarana-Sarana Dakwah Umum di Kampus

Sarana-sarana untuk kegiatan dakwah umum dan pergerakan terbuka di kampus antara lain:

1. Unit kerja kerohanian Islam pada jajaran kerja SMPT/BEM atau seksi kerohanian OSIS
2. Forum-forum seperti latihan manajemen, latihan kepemimpinan, kursus kader koperasi, kursus jurnalistik, studi terhadap minat dan lain-lain
3. Himpunan-himpunan jurusan atau profesi
4. Buletin, majalah dinding, jurnal
5. Mesjid kampus
6. Panitia Hari Besar Islam
7. Kegiatan kerohanian di asrama mahasiswa dan pemondokan
8. Dan lain-lain


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DAKWAH UMUM DI KAMPUS"

Post a Comment

Sahabat... semua ide punya cacat, tapi dengan pendapat dari mu, ide itu akan semakin sempurna :
Ayo sempurnakan ide agar dia jadi kenyataan,Demi PERUBAHAN!!!!